Permusuhan oleh Yahudi dan Nasrani
Jangan lengah hanya karena kemanisan mulut mereka!
“Dan tidak akan rela orang-orang Yahudi dan Nasrani kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS al-Baqarah: 120)
Kita tak perlu ragu menyatakan bahwa dua di antara musuh Islam adalah Yahudi dan Nasrani. Mereka selamanya tidak akan pernah rela ummat Islam teguh dalam menjalankan syari’at agamanya. Mereka senantiasa gelisah dan tidak mau tinggal diam manakala Islam terus berkembang menjadi suatu norma kehidupan.
entang permusuhan kaum Yahudi terhadap kaum muslimin, al-Qur’an telah mengungkapkannya dalam 362 ayat yang tersebar dalam 29 surat. Sedangkan permusuhan kaum Nasrani kepada ummat Islam dijelaskan al-Qur’an dalam 14 surat yang terdiri dari 132 ayat. Pertanyaan besar timbul dari padanya, kenapa al-Qur’an sangat getol menginformasikan permusuhan dua golongan besar ini? Seberapa jauh bahayanya? Bagaimana pula cara kerjanya?
Permusuhan kaum Yahudi menorehkan sejarah yang sangat panjang. Permusuhan itu dimulai sejak awal risalah Islam, yaitu ketika Rasulullah menyemaikan bibit Islam kepada penduduk Madinah. Pada awalnya seluruh penduduk Madinah terikat dalam suatu perjanjian untuk hidup berdampingan yang saling menghormati dan melindungi. Akan tetapi karena sifat dengki dan iri mereka, maka permusuhan akhirnya tersulut. Orang-orang Yahudi mengkhianati Rasulullah dengan cara bersekongkol dengan kaum musyrikin Makkah untuk menyerang kaum muslimin. Orang-orang Yahudi akan menyerang dari dalam, sementara kaum musyrik akan menyerang dari luar.
Konspirasi Yahudi dengan kaum musyrikin Makkah ini digambarkan al-Qur’an sebagai berikut:
“Tatkala (musuh) itu menyerang kamu dari arah atas dan bawah, dan tatkala matamu telah berkunang-kunang terhadap musuhmu itu, dan jantungmu telah naik ke kerongkongan (karena cemas).” (QS al-Ahzaab: 10)
Perang Khandaq, walaupun tidak sampai terjadi, tapi peristiwanya sangat menggemparkan. Kala itu pasukan musuh berjumlah 10.000 tentara dengan persenjataan yang lengkap. Mereka terdiri dari pasukan kafir Quraisy dan tentara Yahudi. Ummat yang masih dalam tahap konsolidasi untuk menyatukan kekuatan ke dalam, ternyata sudah harus berhadapan dengan konspirasi jahat ini.
Allah swt tidak tinggal diam. Allah mengulurkan tangan-Nya dengan mengirimkan pasukan yang tidak terlihat oleh mata. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah atas kamu, ketika balatentara datang hendak menyerangmu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan balatentara yang tidak kelihatan olehmu. Adalah Allah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Ahzaab: 9)
Pengkhianatan ini sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, padahal mereka terikat untuk saling melindungi. Seharusnya mereka bersama kaum muslimin mempertahankan negara dari segala rongrongan pihak-pihak luar. Tetapi nyatanya mereka justru menikam dari dalam, membunuh kawan seiring. Oleh karenanya kaum muslimin mengambil tindakan tegas, yaitu menumpas mereka habis-habisan. Benteng terakhir kaum Yahudi di Khaibar dibumihanguskan. Merekapun diusir dari tanah Arab.
Permusuhan Yahudi kepada kaum muslimin tidak berhenti di situ. Mereka terus mengibarkan api permusuhan dengan menyusup ke barisan Islam untuk memporak-porandakan persatuan. Dalam sejarah kita kenal nama Abdullah bin Ubay, Musailamah al-Kadzdzab, dan beberapa tokoh lainnya yang berhasil masuk ke dalam barisan Islam dengan maksud untuk menghancurkan kekuatan Islam.
Suhu politik yang memanas sepeninggal Rasulullah dimanfaatkan betul oleh mereka. Maka terjadilah berbagai tragedi berdarah antara kaum muslimin sendiri. Gelombang kemurtadan di awal-awal kekhalifahan Abu Bakar adalah salah satu rekayasa mereka. Demikian juga pembunuhan tiga khalifah sesudahnya.
Atas kelicikannya pula akhirnya kaum muslimin terpecah dalam berbagai aliran pemikiran, yang dipicu dari aliran politik. Jadilah kini ummat Islam dalam bagian-bagian yang perlu kerja keras untuk dipertemukan.
Lahirnya hadits-hadits palsu di kalangan kaum muslimin adalah salah satu karya besar mereka. Mereka tahu bahwa rahasia kekuatan kaum muslimin itu terletak pada kepatuhannya kepada pedoman hidupnya, yaitu al-Qur’an dan Sunnah. Mereka sadar betul bahwa untuk mengubah al-Qur’an itu suatu kemustahilan, sebab Allah sendiri yang menjamin kemurniannya. Untuk itu mereka beralih untuk menggubah hadits-hadits Nabi, melalui rekayasa yang canggih. Lalu tersebarlah ribuan hadits palsu hingga kini.
Gerakan bawah tanah dilakukan oleh orang-orang Yahudi sejak terusir dari tanah Arab. Intervensi mereka ke dunia akademik, khususnya filsafat, demikian juga ke dunia politik sangat terasa pada awal-awal perjalanan Islam. Mereka bahkan mampu menyusup masuk hingga ke jantung kaum muslimin.
Permusuhan demi permusuhan yang terjadi antara tokoh-tokoh Islam di awal pergerakan Islam adalah ulah tangan mereka. Yang menghasud rakyat untuk mengkudeta Khalifah Utsman bin Affan adalah Yahudi. Demikian juga yang memanas-manasi agar kaum muslimin menuntut balas atas kematian Ustman. Akhirnya Utsman tewas, demikian juga Ali.
Dalam proses perkembangannya, penyusupan orang-orang Yahudi ini semakin canggih, hingga pada saatnya negara-negara besar juga berada dalam kendalinya. Yang paling mencolok adalah Amerika dan Inggris, yang kini sedang berupaya mengalihkan perhatian dunia atas Israel dengan mengintimidasi Iraq. Secara ekonomi, kaum Yahudi di kedua adidaya itu sangat mampu, yang kemudian mereka bisa mengendalikan sektor politik.
Setelah semua jaringan itu dirasa kuat, maka sejak itu mereka secara terbuka menyampaikan secara terang-terangan hendak membuat negara sendiri yang berdaulat dengan membawa bendera Yahudi. Negara uyng dipilih adalah Palestuna, yang diklaim sebagai tanah leluhur mereka.
Pada tahun 1882, beberapa tokoh Yahudi mengumumkan gagasannya untuk menjadikan Palestina sebagai negara Yahudi dan mengusir ummat Islam dari sana. Ummat Islam harus dipindahkan ke negara-negara tetangga yang masih laus. Gagasan yang berani ini kemudian direkomendasi oleh kongres Yahudi pertama, tahun 1897. Disebutkan di sana bahwa negara Palestina cukup menampung 15 juta bangsa Yahudi yang terserak di mana-mana.
Kenapa mereka berani terus-terang menyampaikan gagasan ini? Karena memang negara-negara besar sudah berada dalam dominasinya. Selain Amerika dan Inggris, ada juga Prancis sudah bisa dikatakan “oke” terhadap semua gagasan Yahudi. Tokoh Yahudi memang menampati posisi-posisi strategis di negara-negara tersebut, yang dimulai dari media massanya. Orang-orang Yahudi menggunakan tangan Inggris untuk mewujudkan niatnya. Pertama-tama bangsa Arab dibujuk agar mau memerangi pemerintahan Turki Utsmani dengan janji akan dimerdekakan.
Setelah tentara Utsmaniyah diusir oleh bangsa Arab sendiri, maka Inggris mulai ingkar janji. Inggris tetap menguasai Palestina dengan cara menjadikannya sebagai pangkalan militer. Alasannya demi untuk melindungi terusan Suez. Dalam waktu yang sama imigrasi Yahudi ke Palestina terus membanjir, mencapai ratusan ribu orang.
Diam-diam Inggris sudah meneken perjanjian dengan Yahudi, yang kemudian dikenal dengan nama deklarasi Balfour. Isinya jelas, yaitu menjanjikan bangsa Yahudi untuk mendirikan negara merdeka di wilayah Palestina.
Konspirasi Inggris dan Yahudi ini betul-betul tidak masuk akal. Dengan cara yang licik dan kejam, bangsa Palestina diusir dari negerinya untuk digantikan orang-orang Yahudi. Pendatang itu kemudian mendirikan negara Israel, yang langsung mendapat pengakuan resmi dari beberapa negara pendukungnya.
Apakah mereka puas setelah berhasil mendirikan negara merdeka? Belum. Mereka akan terus berusaha memperluas wilayahnya. Tentu saja hal ini harus berhadapan dengan kaum muslimin. Dengan sokongan Amerika, Inggris dan negara-negara Barat lainnya, mereka terus membuat kekacauan agar ummat Islam tidak kerasan tinggal di negerinya sendiri. Di balik itu semua, mereka sedang membuat rencana membebaskan negara-negara Arab dari kaum muslimin.
Menurut rencana mereka, seluruh daratan Arab adalah wilayah untuk Yahudi, termasuk Arab Saudi, yang di dalamnya ada Makkah dan Madinah.
Yahudi adalah musuh yang tidak pernah berhenti memerangi kaum muslimin, di mana dan kapan saja. Mereka terus menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk memusuhi Islam dengan segara cara. Seberapa besar permusuhan mereka terhadap ummat Islam? Allah menjawab dalam firman-Nya:
“Kamu akan menjumpai manusia yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang yang beriman (muslim) ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Ma-idah: 82)
Permusuhan mereka kepada kaum muslimin semata-mata didorong oleh kesombongan dan kecongkakannya. Mereka merasa sebagai bangsa yang dipilih oleh Allah sebagai kekasihnya. Manusia atau bangsa lain itu tidak lebih dari sekadar budak-budak yang harus melayani kemauan dan keinginannya. Mereka merasa sebagai makhluk super. Itulah sebabnya al-Qur’an menantang mereka:
“Katakanlah, ‘Hai orang-orang Yahudi, jika kamu mendakwahkan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah, bukan manusia-manusia yang lain, maka cobalah kamu minta lekas-lekas mati, jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (QS al-Jumu’ah: 6)
Selain Yahudi, perseteruan orang-orang Nasrani juga tak kelah hebatnya. Ingatkah kita dengan perang Salib? Perang itu hingga kini belum dinyatakan selesai oleh kedua belah pihak. Padahal perang itu telah berlangsung berabad-abad dengan korban jutaan orang.
Konfrontasi pertama tentara Nasrani dengan kaum muslimin terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, yaitu perang Yarmuk –nama sebuah anak sungai Yordan, tempat berkecamuknya pertikaian– pada tanggal 20 Agustus 636. Tentara Romawi-Kristen di bawah pimpinan raja Heraklius ini dikalahkan secera telak oleh pasukan Islam, walaupun jumlah pasukan dan peralatan perangnya jauh dari seimbang.
Kontak fisik kedua terjadi pada tahun 1099, ketika 40.000 tentara Kristen menyerbu Yerusalem yang dijaga 1000 tentara Islam. Saat itu Yerussalem jatuh ke tangan orang-orang Kristen. Dengan kebengisan dan kekejamannya mereka membunuh secara membabi-buta. Tak peduli laki atau perempuan, muda atau tua, semua menjadi korban kebiadaban. Tumpukan mayat bisa ditemui di mana-mana. Kaki, tangan, penggalan kepala berserakan di jalan-jalan. Di atas puing-puing syuhada’ kita, mereka mendirikan negara Kristen Latin di Syiria, Palestina, dan sekitarnya.
Adalah Shalahuddin al-Ayyubi, pahlawan Islam yang berhasil merebut kembali tanah Palestina, pada tanggal 2 Oktober 1187. Kejatuhan ini menggoncangkan daratan Eropa yang menjadi basis kekuatan Kristen. Itulah sebabnya mereka bersatu-padu memerangi ummat Islam dengan mengerahkan segala kekuatannya. Perang Salib kembali pecah. Tentara Kristen di bawah pimpinan Richard Lion Heart memenangkan peperangan. Atas perintahnya, 72.000 tentara Islam yang menjadi tawanan perang dibunuh secara massal.
Kemenangan mereka tidak bertahan lama, sebab segera disusul dengan balasan kaum muslimin. Pasukan Al-Malikuz-Zahir menghalau mereka dari Timur Tengah. Sejak saat itu kaum Kristen menjauh dari wilayah itu untuk selamanya. Kekejaman tentara Salib nampaknya mengilhami tentara Spanyol dalam hal memusuhi ummat Islam. Pada tahun 1499 Kardinal Himenes de Cisneros memulia gerakan pemurtadan. Orang-orang Islam dipaksa untuk mengganti agamanya. Usaha ini dimulai dengan menyingkirkan semua buku berbahasa Arab yang menguraikan tentang agama Islam dengan cara membakarnya habis.
Pada saat yang sama dibentuk Mahkamah Pengadilan Katolik untuk mengadili ummat Islam yang masih tinggal di negeri itu. Belum puas dengan cara ini, maka pada tahun 1504 raja mengeluarkan perintah resmi agar semua kaum muslimin berpindah agama.
Di bawah raja Philip II, pada tahun 1556 dikeluarkan perintah agar bahasa, agama, adat-istiadat, dan cara hidup Islam dibuang jauh-jauh. Perintah ini kemudian ditegaskan lagi oleh raja Philip III, 1609 dengan tindakan nyata, yaitu mengusir seluruh kaum muslimin dari Spanyol. Dalam jangka waktu 25 tahun sejak tentara Kristen menguasai Granada, tidak kurang dari 3 juta ummat Islam dibantai secara massal. Tidak saja orangnya yang dibakar, tapi semua peninggalan sejarah dan peradaban Islam juga dibumihanguskan. Hanya satu yang tersisa, yaitu masjid Cordova.
PROLOG
Yahudi adalah satu bangsa dari 12 bangsa bani Israil. Dulu mereka mendapat banyak pertolongan Allah, bahkan mereka dimuliakan oleh Allah (QS. 45:16). Tetapi sekarang mereka menjadi umat yang dimurkai Allah karena perbuatan mereka sendiri. Mereka ingkar kepada Allah dan sangat mengagungkan kehidupan dunia. Secara garis besar orang Yahudi dibagi 2 :
1. Orang Yahudi yang bodoh (akidahnya), buta thd agamanya, taklid thd rahibnya dan nenek moyang mereka.
2. Orang Yahudi yang memperalat kebodohan orang golongan pertama, dengan memutarbalikan fakta atau membuat ayat-ayat tentang Taurat untuk orang-orang bodoh atau menyelewengkan maknanya.
SIFAT-SIFAT YAHUDI
1. Buta Huruf Agama
Disini diartikan bahwa orang-orang Yahudi itu buta akan kitabnya, tidak mengerti isinya, atau bahkan tidak dapat membacanya. Kebodohan ini disebabkan karena ketidakmautahuan mereka, karena sudah merasa benar. Mereka tidak tahu diri, sudah bodoh, tidak tahu, bahkan tidak mau tahu pula.
2. Taklid terhadaap Pemimpinnya
Mereka selalu mematuhi pemimpin mereka tanpa tahu dasarnya. Di sisi lain, pemimpin-pemimpin mereka berusaha membuat orang-orang yang taklid tersebut sesat dengan sesat yang sebenar-benarnya, jadi “simbiosis parasitisma” ini melahirkan sebuah tim yang sesat yang pasti dimurkai Allah.
3. Merasa Diri Paling Benar
Orang Yahudi merasa merekalah yang paling benar, sedang yang lain salah, merasa diri merekalah yang bakal masuk syurga, sedangkan lain Yahudi tidak (QS. 2:80). Mereka merasa benar dengan pemahaman mereka sendiri.
Coba kita pikir, bagaimana mereka merasa benar dan bakal masuk surga, sedangkan kitab saja mereka tidak tahu ??
4. Cinta Dunia dan Takut Mati
Umat yang jumlahnya sedikit tetapi sangat mengausai dunia ini, sangat cinta dunia. Mereka menggunakan segala cara untuk mendapatkan keni’matan di dunia. Setelah mendapatkan keni’matan, mereka takut mati, takut meninggalkan semua kesenangan ini, mereka ingin hidup 1000 tahun lagi. Padahal kalau mereka merasa benar-benar yakin dapat masuk surga, kenapa mereka tidak minta mati saja ?! (QS. 2:95-96)
SEBAB-SEBAB YAHUDI MEMUSUHI ISLAM
Yahudi bagi Islam adalah musuh terbesar, begitu pula sebaliknya. Masalah sekarang yang timbul adalah “ mengapa yahudi membenci Islam, bahkan memeranginya ?”
1. Sejak sebelum jaman Nabi Muhammad SAW, orang-orang Yahudi sudah merasa yakin akan kedatangan Nabi terkahir. Ketika saatnya tiba, ternyata Nabi tersebut bukan dari suku Bani Israil, tetapi dari Bani Hasyim, maka mereka mengingkarinyaa dan membencinya, dan lalu benci kepada Islamnya.
2. Dahulu, gelar umat terbaik dimiliki Yahudi, tetapi setelah banyak keingkaran Yahudi kepada Allah, gelar tersebut dicabut dan diberikan kepada umat Islam, jadilah Yahudi benci Islam.
Masalah kedua dalam bagian ini adalah mengapa pula Islam memusuhi Yahudi :
1. Yahudi sendiri sangat membenci Islam dan berusaha menghancurkan Islam dengan segala cara. Maka wajar bila Islam membneci Yahudi.
2. Sifat-sifat Yahudi yang buruk, dan bahkan bangga dengan keburukannya.
3. Sikap Yahudi yang membuat kerusakan di muka bumi.
MAKAR-MAKAR YAHUDI
Sebenarnya Yahudi sudah menjalankan makar-makarnya sejak dulu, hanya saja masih bersifat klasik dan perorangan, tetapi sejak abad 16 Masehi, mereka mulai mempergunakan cara-cara modern dan praktek ilmiah yang terkoordinasi dengan baik.
I.Sarana yang Dipakai
1. Westernisasi (menyebarkan pola hidup barat, serta berusaha menjadikan barat sebagai kiblat).
2. Sekularisasi (membuang agama jauh-jauh, menumbuhkan cara hidup yang sekuler).
3. Kristenisasi (mengeluarkan umat Islam dari agamanya dan dikristenkan)
4. Orientalisasi.
II.Cara
1. Menjauhkan umat Islam dari diennya.
2. Mengeluarkan umat Islam dari diennya.
3. Memerangi Islam secara fisik.
I. Program 5S dan 3F
1. 5S
a. Sex
- Menyebarluaskan free sex, terutama untuk pemuda-pemuda Islam. Buktinya pacaran di depan umum pun tidak tabu lagi.
- Menyebarluaskan pergaulan bebas lawan jenis dan sesama jenis.
- Dan lain-lain
b. Song
- Memasarkan lagu-lagu barat yang sekuler, bahkan lagu-lagu domestik.
- Menyebarkan lagu-lagu Islam yang tidak menambah keimanan, memolesnya menjadi seperti lagu gereja.
c. Show (TV atau film)
- Menampilkan film-film dengan adegan yang vulgar.
- Menampilkan film-film yang mendiskreditkan Islam.
- Acara-acara yang dapat membuat sekuler.
- Jam tayang yang diletakkan pada waktu shalat.
d. Science
- Membuat pola pikir Yahudi.
- Mempopulerkan ilmuwan Yahudi
- Memutarbalikkan fakta tentang ilmu-ilmu yang ada saat ini.
e. Story
- Memutarbalikan fakta.
- Menenggelamkan tokoh-tokoh sejarah Islam.
2. 3F
a. Fun
- Menyebarkan paham life for fun
b. Food
- Membuat makanan-makanan yang syubhat.
c. Fashion
- back to nature : menggunakan kulit dan bagian binatang sebagai bahan pakaian.
- Mengaburkan kewajiban Muslimah untuk memakai jilbab, bahkan mengumbar aurat.
ANTISIPASI MUSLIM
I. Terhadap Sifat-sifat yahudi
1. Buta Huruf
Bisa jadi banyak orang Islam yang seperti ini, oleh karena itu jangan mau menuruti sifat Yahudi. Tuntutlah ilmu tak jemu-jemu dan usahakan berantas buta huruf Al-Qur’an.
2. Taklid terhadap pemimpin
Tanpa tahu dasar, kita mengikuti mengikuti kata-kata orang lain (pemimpin). Kita sebagai orang Islam tidak boleh taklid terhadap orang, boleh taklid itu terhadap pemahaman yang benar.
3. Merasa Diri Paling Benar
Ini penyakiit yang sangat berbahaya, sadar atau tidak, mungkin kita pernah melakukannya. Kita tidak mau menerima pendapat orang lain, “ salah benar itulah pendapat saya”, ini slogan yang sangat tidak masuk akal. Kalau sudah salah usahakanlah untuk membenarkannya.
4. Cinta dunia dan takut mati
Sangatlah rugi jika waktu kita dipergunakan untuk mencari kesenangan dunia. Ini akan menyebabkan kita takut mati, padahal umur panjang tidak akan menunda kita dari azab,
dan lagi belum tentu umur panjang itu akan membuat kita lebih sholeh.
5. Menuruti adat nenek moyang
Lihat upacara kematian suku Toraja atau pemberian sesajen kepada ratu laut kidul. Ini merupakan contoh umat Islam yang taat nenek moyang walaupun itu sesat.
6. Rasialis
Islam tidak dibatasi oleh ruang yang sempit, sebab Islam mendunia, tidak pandang bulu, warna kulit, suku, dsb.Maka jangan sampai diantara kita masih ada yang suka pilih-pilih teman, sbg sesama muslim kita semua bersaudara.
II. Terhadap Makar Yahudi
1. Back to Islam
Semuanya dikembalikan kepada Islam, yang dititikberatkan disini adalah aqidah, karena kalau aqidah kita kuat, orang Yahudi tidak akan mampu memusnahkan kita dengan cara apapun, ini berarti kita harus :
A. Belajar Islam dengan benar, kembalikan Islam kepada fitrahnya. Benar disini artinya luas, baik benar objek yang dipelajarinya, maupun benar dari cara belajarnya.
B. Bangga akan keIslaman kita, tidak malu-malu untuk menunjukkan keIslaman kita pada orang lain. Bangga disini adalah bangga yang terkendali, bukan bangga akan amalan yang telah dilakukan dan menunjukkan pada orang lain.
C.Perangi hawa nafsu.
2. Back To Al-Quran dan As-Sunnah
Dengan kembali pada Al-Quran dan As-Sunnah kita dapat membentengi diri kita dari makar-makar kaum Yahudi. Kita dapat menjalani kehidupan sesuai tuntunan Al-Quran dan As Sunnah. Dan kita pun harus menyakini bahwa Al Quran dapat menjadi solusi atas segala permasalahan.
Maka kita sebagai seorang muslim harus buka mata dan buka telinga kita sama usaha-usaha kaum Yahudi buat menghancurkan umat Islam. Nggak rela khan ??? Dan mulai untuk perlahan-lahan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang banyak membuang waktu, ex : nonton TV berjam-jam, main PS, maen game, dll deh. Mari kita isi sisa usia kita dengan hal-hal yang bermanfaat agar Islam kembali jaya
Sabtu, 26 Februari 2011
Kamis, 24 Februari 2011
Spion Motor
Menurut orang-orang tidak memasang spion itu hanyalah biasa, tapi mnfaat atau dampak tidak memasang spion itu luar biasa. seperti banyak orang-orang mengetahui bahwa manfaat seperti saat kita mendahului kendaraan lain, kita harus melihat spion agar saat kita sudah mendahului ketika sudah didepan kendaraan kita bisa melihat roda belakang kita sudah tidah menabrak kendaraan yang dibelakang.
Kamis, 10 Februari 2011
Iran Ngotot Kirim Kapal Bantuan ke Gaza dan Jebol Blokade Israel
Hari Kamis (3/6), Sheikh Al-Islam dalam wawancaranya dengan Televisi Al-Alam mengatakan, “Bulan Sabit Merah Republik Islam Iran akan mengirimkan kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza saat dunia mengecam serangan brutal atas kapal Freedom Flotilla.”
Menurut Sheikh Al-Islam, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza adalah satu-satunya jalan untuk menjebol blokade Gaza. Ia mengatakan, “Bangsa-bangsa di dunia harus terus melanjutkan aksi demo anti-Zionis Israel dan menekan rezim ini, serta berupaya menjebol blokade terhadap Jalur Gaza.”
“Lebih dari tiga tahun, Gaza diblokade Zionis Israel dan negara-negara Arab bungkam atas tindakan tidak manusiawi ini. Mereka juga berharap bangsa Palestina tunduk di hadapan rezim penjajah. Namun bangsa ini pantang mundur menolak segala bentuk penjajahan meneruskan perlawanan terhadap Zionis Israel, ” jelas Sheikh Al-Islam.
Seraya menyinggung politik busuk AS yang terus mendukung rezim penjajah Israel, Sheik Al-Islam mengatakan, “Kebijakan Washington yang mendukung tanpa syarat arogansi Zionis Israel dan aksi menghalangi resolusi anti-Israel karena kebejatan rezim ini, telah terkuak di hadapan seluruh penghuni dunia.”
Sheikh Al-Islam mengatakan, “Langkah terakhir AS adalah membela serangan brutal Israel atas konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza. Karena veto AS di PBB, tidak ada kecaman keras atas brutalitas terbaru Israel.”(irib)
Puluhan Agen Rahasia Zionis Susupi Masjid-Masjid Israel
ImageJAFFA – Wawancara pekerjaan untuk mengisi posisi imam Masjid-Masjid di Israel bukan dilakukan oleh ulama senior seperti seharusnya. Hal itu justru diserahkan di tangan Shin Bet, polisi rahasia Israel, demikian diungkapkan dalam sebuah persidangan buruh.
Sheikh Ahmed Abu Ajwa, 36, memerangi upaya Shin Bet yang menolak penunjukan dirinya sebagai seorang imam karena sebuah kasus yang telah membongkar pengintaian rahasia Israel terhadap para pemuka agama Islam di Israel.
Dalam sebuah rapat dengar pendapat bulan lalu, seorang pejabat senior pemerintahan Israel mengakui adanya 60 orang inspektur yang disamarkan sebagai mata-mata guna menghimpun informasi mengenai para ulama Muslim, melaporkan pendapat politik yang mereka sampaikan dalam ceramah-ceramah dan menyebarkan gosip mengenai kehidupan pribadi mereka.
Sheikh Abu Ajwa membawa kasus tersebut ke persidangan setelah tiga tahun lalu Shin Bet menolak dirinya sebagai imam Masjid di Jaffa (Yafa), di sebelah Tel Aviv, meski faktanya ia merupakan kandidat tunggal kala itu. Setelah melalui “wawancara keamanan,” Sheikh Abu Ajwa diberitahu bahwa pandangan-pandangannya “ekstremis” dan terlalu kritis terhadap Israel, meski imam tidak secara resmi ddefinisikan sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan keamanan.
“Dalam salah satu wawancara dengan Shin Bet, mereka memberitahu saya bahwa mereka telah mengumpulkan informasi mengenai saya sejak saya berusia 15 tahun,” kata Sheikh Abu Ajwa.
“Saya adalah imam pertama yang menentang penetapan imam oleh Shin Bet. Memenangkan peraturan dan menjadikan contoh dari pengadilan adalah hal yang penting untuk menghentikan campur tangan semacam ini.”
Michael Sfard, seorang pengacara HAM yang mewakili Sheikh Abu Ajwa, mengatakan bahwa sejauh yang ia ketahui, hal yang sama tidak diberlakukan sebelum mempekerjakan seorang rabbi.
“Pengintaian semacam ini ada hubungannya dengan sebuah jabatan yang tak ada kaitannya dengan keamanan, seperti imam, seperti pada era polisi Stasi di Jerman Timur atau periode McCarthy di Amerika Serikat,” katanya.
Kebebasan otoritas Islam setempat dicabut setelah Israel mendeklarasikan diri pada 1948, ketika pemerintah menyita hampir semua tanah wakaf dan properti yang dipergunakan untuk keuntungan komunitas Muslim Palestina. Israel menghilangkan sumber utama pendanaan bagi para ulama, pengadilan dan yayasan amal Islam.
Menurut para pakar, sekitar seperlima tanah Palestina yang telah diolah merupakan tanah wakaf sebelum 1948. Israel memberikan sebagian besar di antaranya kepada organisasi-organisasi Zionis seperti Jewish National Fund atau menjualnya kepada para pengembang.
Tanggung jawab atas ribuan Masjid, makam dan situs suci lainnya diserahkan kepada kementerian urusan keagamaan atau dewan-dewan Islam yang ditunjuk pemerintah.
Saat ini, hampir seluruh imam dan hakim Islam diwajibkan menjalani wawancara keamanan sebelum mendapatkan pekerjaan itu dan digaji pemerintah.
Minoritas Palestina di Israel, seperlima dari populasi keseluruhan, telah sejak lama mengatakan bahwa para pemimpin Muslim sudah dikendalikan Israel. Ajaran-ajaran tentang Islam dinomorduakan setelah kerja sama dengan aparat Israel.
Sabri Jiryis, seorang sejarawan yang mempelajari tahun-tahun awal Israel, mengatakan bahwa dewan komisaris seringkali menyetujui keputusan pemerintah Israel untuk menjual properti Islam kepada para pengembang. Yang paling kontroversial adalah persetujuan yang diberikan dewan Jaffa terhadap penjualan makam Islam di Tel Aviv pada tahun 1971, yang kemudian dijadikan lokasi pembangunan hotel Hilton.
Sheikh Abu Ajwa mengatakan: “Di Jaffa, pemerintah menunjuk banyak ulama yang todal membuktikan kesetiaan mereka, meski kesetiaan itu bukan terhadap sesama Muslim. Mereka (Israel) menjual properti kami, tapi mereka tidak bisa menjual milik Allah.”
Jaffa, yang dulunya merupakan ibu kota perdagangan Pakestina, saat ini dihuni oleh populasi 50.000 orang warga. Dua pertiganya adalah Yahudi sementara sisanya adalah Muslim.
Sheikh Abu Ajwa berceramah di Masjid Jabalya, satu dari enam Masjid di Israel, yang terletak di pinggir laut sejak berusia 19 tahun. Hal itu menjadikan Sheikh Abu Ajwa sebagai orang termuda yang menjadi imam dalam sejarah Israel. Ia memenuhi syarat sebagai imam setelah lulus dari universitas Islam di kota Umm Al-Fahm, Palestina, pada tahun 1998.
Komunitas setempat mendukung Sheikh Abu Ajwa sebagai imam bagi ketika pendahulunya pensiun tiga tahun yang lalu, namun ia tidak diakui secara resmi dan oleh karena itu tidak mendapatkan bayaran dari pemerintah, tanpa persetjuan Kementerian Dalam Negeri.
Ia diwawancarai oleh seorang pejabat Shin Bet bernama “Dror”. Pejabat tersebut mengajukan pertanyaan-pertanyaan pribadi yang dikumpulkan oleh para inspektur yang melakukan penyamaran. “Kami akan memutuskan siapa yang menjadi imam berikutnya,” kata Dror seperti diungkapkan Sheikh Abu Ajwa. Ia ditanya mengenai pendapat politik dan demontrasi yang dia hadiri.
Menurut Shin Bet, pengangkatan Sheikh Abu Ajwa “dapat membahayakan keamanan dan perdamaian Jaffa”. Kepada harian Haaretz, Shin Bet mengatakan bahwa sheikh tersesbut “memiliki sejarah panjang keterlibatan dalam aktivitas kekerasan, yang diwujudkan dalam hasutan terhadap Israel dan warga Yahudi.”
Sheikh Abu Ajwa mengatakan, hal itu ada hubungannya dengan posisinya sebagai pemimpin sayap utara dari gerakan Islam di Jaffa. Pemimpin gerakan tersebut, Sheikh Raed Salah, memicu kecurigaan para pejabat Yahudi karena menjalankan kampanye yang memperingatkan mengenai tujuan Israel untuk mengambil alih Masjid Al Aqsa di Yerusalem dan juga upaya mendorong boikot pemilihan anggota parlemen.
Yuval Diskin, pemimpin Shin Bet, pada tahun 2007 memperingatkan bahwa lembaga yang dipimpinna akan mencegah aktivitas apa pun, termasuk yang bersifat demokratis, yang bertentangan dengan kepentingan Israel.
Yaakov Salameh, kepala departemen agama minoritas di Kementerian Dalam Negeri Israel, bulan lalu mengatakan bahwa orang-orangnya menghimpun informasi mengenai para pemuka agama Islam, termasuk rumor kehidupan pribadi mereka. Informasi tersebut kemudian diserahkan kepada Shin Bet, yang menentukan apakah mereka layak ditunjuk atau tidak.
Sfard mengatakan bahwa hal itu di luar kebiasaan, karena berdasarkan hukum Israel, catatan kriminal kandidat pemimpin agama hanya dapat dipertimbangkan jika sang pelamar menyetujui penyerahan informasi dirinya.
David Baker, seorang juru bicara kantor perdana menteri, yang bertanggung jawab atas Shin Bet, menolak memberikan komentar mengenai apakah perlakuan terhadap para imam juga diberlakukan terhadap para rabbi.
Sheikh Abu Ajwa mengamati bahwa ada banyak rabbi, khususnya yang ada di pemukiman, ia mengatakan bahwa mereka menganut pemikiran yang sangat ekstrem, namun tidak ada yang memata-matai mereka. Bahkan, mereka mendapat dukungan penuh pemerintah.
Ia mengaku tidak pernah melanggar hukum dan tidak pernah menganjurkan kekerasan. “Saya berbicara mengenai identitas Palestina dan mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memperlakukan kami sebagai kaum minoritas,” katanya. “Ada hal-hal sensitif yang ingin mereka cegah agar tidak kami bicarakan.”
Dalam salah satu wawancara dengan Shin Bet, si pewawancara mengatakan: “Kami tahu segalanya tentang dirimu, kami selalu mengawasimu.” Tujuan dari wawancara semacam itu adalah merekrut ulama Muslim untuk dijadikan informan, katanya. (suaramedia/dn/mn)
Sheikh Ahmed Abu Ajwa, 36, memerangi upaya Shin Bet yang menolak penunjukan dirinya sebagai seorang imam karena sebuah kasus yang telah membongkar pengintaian rahasia Israel terhadap para pemuka agama Islam di Israel.
Dalam sebuah rapat dengar pendapat bulan lalu, seorang pejabat senior pemerintahan Israel mengakui adanya 60 orang inspektur yang disamarkan sebagai mata-mata guna menghimpun informasi mengenai para ulama Muslim, melaporkan pendapat politik yang mereka sampaikan dalam ceramah-ceramah dan menyebarkan gosip mengenai kehidupan pribadi mereka.
Sheikh Abu Ajwa membawa kasus tersebut ke persidangan setelah tiga tahun lalu Shin Bet menolak dirinya sebagai imam Masjid di Jaffa (Yafa), di sebelah Tel Aviv, meski faktanya ia merupakan kandidat tunggal kala itu. Setelah melalui “wawancara keamanan,” Sheikh Abu Ajwa diberitahu bahwa pandangan-pandangannya “ekstremis” dan terlalu kritis terhadap Israel, meski imam tidak secara resmi ddefinisikan sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan keamanan.
“Dalam salah satu wawancara dengan Shin Bet, mereka memberitahu saya bahwa mereka telah mengumpulkan informasi mengenai saya sejak saya berusia 15 tahun,” kata Sheikh Abu Ajwa.
“Saya adalah imam pertama yang menentang penetapan imam oleh Shin Bet. Memenangkan peraturan dan menjadikan contoh dari pengadilan adalah hal yang penting untuk menghentikan campur tangan semacam ini.”
Michael Sfard, seorang pengacara HAM yang mewakili Sheikh Abu Ajwa, mengatakan bahwa sejauh yang ia ketahui, hal yang sama tidak diberlakukan sebelum mempekerjakan seorang rabbi.
“Pengintaian semacam ini ada hubungannya dengan sebuah jabatan yang tak ada kaitannya dengan keamanan, seperti imam, seperti pada era polisi Stasi di Jerman Timur atau periode McCarthy di Amerika Serikat,” katanya.
Kebebasan otoritas Islam setempat dicabut setelah Israel mendeklarasikan diri pada 1948, ketika pemerintah menyita hampir semua tanah wakaf dan properti yang dipergunakan untuk keuntungan komunitas Muslim Palestina. Israel menghilangkan sumber utama pendanaan bagi para ulama, pengadilan dan yayasan amal Islam.
Menurut para pakar, sekitar seperlima tanah Palestina yang telah diolah merupakan tanah wakaf sebelum 1948. Israel memberikan sebagian besar di antaranya kepada organisasi-organisasi Zionis seperti Jewish National Fund atau menjualnya kepada para pengembang.
Tanggung jawab atas ribuan Masjid, makam dan situs suci lainnya diserahkan kepada kementerian urusan keagamaan atau dewan-dewan Islam yang ditunjuk pemerintah.
Saat ini, hampir seluruh imam dan hakim Islam diwajibkan menjalani wawancara keamanan sebelum mendapatkan pekerjaan itu dan digaji pemerintah.
Minoritas Palestina di Israel, seperlima dari populasi keseluruhan, telah sejak lama mengatakan bahwa para pemimpin Muslim sudah dikendalikan Israel. Ajaran-ajaran tentang Islam dinomorduakan setelah kerja sama dengan aparat Israel.
Sabri Jiryis, seorang sejarawan yang mempelajari tahun-tahun awal Israel, mengatakan bahwa dewan komisaris seringkali menyetujui keputusan pemerintah Israel untuk menjual properti Islam kepada para pengembang. Yang paling kontroversial adalah persetujuan yang diberikan dewan Jaffa terhadap penjualan makam Islam di Tel Aviv pada tahun 1971, yang kemudian dijadikan lokasi pembangunan hotel Hilton.
Sheikh Abu Ajwa mengatakan: “Di Jaffa, pemerintah menunjuk banyak ulama yang todal membuktikan kesetiaan mereka, meski kesetiaan itu bukan terhadap sesama Muslim. Mereka (Israel) menjual properti kami, tapi mereka tidak bisa menjual milik Allah.”
Jaffa, yang dulunya merupakan ibu kota perdagangan Pakestina, saat ini dihuni oleh populasi 50.000 orang warga. Dua pertiganya adalah Yahudi sementara sisanya adalah Muslim.
Sheikh Abu Ajwa berceramah di Masjid Jabalya, satu dari enam Masjid di Israel, yang terletak di pinggir laut sejak berusia 19 tahun. Hal itu menjadikan Sheikh Abu Ajwa sebagai orang termuda yang menjadi imam dalam sejarah Israel. Ia memenuhi syarat sebagai imam setelah lulus dari universitas Islam di kota Umm Al-Fahm, Palestina, pada tahun 1998.
Komunitas setempat mendukung Sheikh Abu Ajwa sebagai imam bagi ketika pendahulunya pensiun tiga tahun yang lalu, namun ia tidak diakui secara resmi dan oleh karena itu tidak mendapatkan bayaran dari pemerintah, tanpa persetjuan Kementerian Dalam Negeri.
Ia diwawancarai oleh seorang pejabat Shin Bet bernama “Dror”. Pejabat tersebut mengajukan pertanyaan-pertanyaan pribadi yang dikumpulkan oleh para inspektur yang melakukan penyamaran. “Kami akan memutuskan siapa yang menjadi imam berikutnya,” kata Dror seperti diungkapkan Sheikh Abu Ajwa. Ia ditanya mengenai pendapat politik dan demontrasi yang dia hadiri.
Menurut Shin Bet, pengangkatan Sheikh Abu Ajwa “dapat membahayakan keamanan dan perdamaian Jaffa”. Kepada harian Haaretz, Shin Bet mengatakan bahwa sheikh tersesbut “memiliki sejarah panjang keterlibatan dalam aktivitas kekerasan, yang diwujudkan dalam hasutan terhadap Israel dan warga Yahudi.”
Sheikh Abu Ajwa mengatakan, hal itu ada hubungannya dengan posisinya sebagai pemimpin sayap utara dari gerakan Islam di Jaffa. Pemimpin gerakan tersebut, Sheikh Raed Salah, memicu kecurigaan para pejabat Yahudi karena menjalankan kampanye yang memperingatkan mengenai tujuan Israel untuk mengambil alih Masjid Al Aqsa di Yerusalem dan juga upaya mendorong boikot pemilihan anggota parlemen.
Yuval Diskin, pemimpin Shin Bet, pada tahun 2007 memperingatkan bahwa lembaga yang dipimpinna akan mencegah aktivitas apa pun, termasuk yang bersifat demokratis, yang bertentangan dengan kepentingan Israel.
Yaakov Salameh, kepala departemen agama minoritas di Kementerian Dalam Negeri Israel, bulan lalu mengatakan bahwa orang-orangnya menghimpun informasi mengenai para pemuka agama Islam, termasuk rumor kehidupan pribadi mereka. Informasi tersebut kemudian diserahkan kepada Shin Bet, yang menentukan apakah mereka layak ditunjuk atau tidak.
Sfard mengatakan bahwa hal itu di luar kebiasaan, karena berdasarkan hukum Israel, catatan kriminal kandidat pemimpin agama hanya dapat dipertimbangkan jika sang pelamar menyetujui penyerahan informasi dirinya.
David Baker, seorang juru bicara kantor perdana menteri, yang bertanggung jawab atas Shin Bet, menolak memberikan komentar mengenai apakah perlakuan terhadap para imam juga diberlakukan terhadap para rabbi.
Sheikh Abu Ajwa mengamati bahwa ada banyak rabbi, khususnya yang ada di pemukiman, ia mengatakan bahwa mereka menganut pemikiran yang sangat ekstrem, namun tidak ada yang memata-matai mereka. Bahkan, mereka mendapat dukungan penuh pemerintah.
Ia mengaku tidak pernah melanggar hukum dan tidak pernah menganjurkan kekerasan. “Saya berbicara mengenai identitas Palestina dan mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memperlakukan kami sebagai kaum minoritas,” katanya. “Ada hal-hal sensitif yang ingin mereka cegah agar tidak kami bicarakan.”
Dalam salah satu wawancara dengan Shin Bet, si pewawancara mengatakan: “Kami tahu segalanya tentang dirimu, kami selalu mengawasimu.” Tujuan dari wawancara semacam itu adalah merekrut ulama Muslim untuk dijadikan informan, katanya. (suaramedia/dn/mn)
Senin, 07 Februari 2011
Cara memilih makanan sehat
Makanan sehat itu sangat dibutuhkan oleh tubuh seperti:
- jangan memilih makanan yang berlemak tinggi. contoh makanan bersantan (ini masih baik karena belum di panaskan/ makanan baru) tapi yang lebih parah yakni bersantan tapi bukan makanan baru (ini buruk bagi kesehatan karena makanan bersantan tapi sering dipanaskan sehingga menjadi minyak)
- jangan memilih makanan yang terlalu manis karena tidak baik untuk tubuh, kalau sering makan makanan yang terlalu manis maka organ tubuh seperti pankreas akan bekerja terlalu keras sehingga dapat terjadi penyakit kencing manis karena gula yang kelebihan terdapat pada tubuh tidak dapat dibawa oleh hormon insulin ke peredaran darah sehingga terjadi terjadi kencing manis.
- jangan sering makan makanan yang berpengawet / buatan pabrik.
- jangan sering makan makanan yang instan seperti mie.
- sering-seringlah makan sayur-sayuran dan buah-buahan karena makanan tersebut dapat menetralkan toksin di dalam tubuh menambah dan serat pada pencernaan.
- banyaklah minum minimal 2 liter per hari karena minum dapat sangat berpengaruh bagi tubuh.
- dan lain-lain
- jangan memilih makanan yang berlemak tinggi. contoh makanan bersantan (ini masih baik karena belum di panaskan/ makanan baru) tapi yang lebih parah yakni bersantan tapi bukan makanan baru (ini buruk bagi kesehatan karena makanan bersantan tapi sering dipanaskan sehingga menjadi minyak)
- jangan memilih makanan yang terlalu manis karena tidak baik untuk tubuh, kalau sering makan makanan yang terlalu manis maka organ tubuh seperti pankreas akan bekerja terlalu keras sehingga dapat terjadi penyakit kencing manis karena gula yang kelebihan terdapat pada tubuh tidak dapat dibawa oleh hormon insulin ke peredaran darah sehingga terjadi terjadi kencing manis.
- jangan sering makan makanan yang berpengawet / buatan pabrik.
- jangan sering makan makanan yang instan seperti mie.
- sering-seringlah makan sayur-sayuran dan buah-buahan karena makanan tersebut dapat menetralkan toksin di dalam tubuh menambah dan serat pada pencernaan.
- banyaklah minum minimal 2 liter per hari karena minum dapat sangat berpengaruh bagi tubuh.
- dan lain-lain
Jumat, 04 Februari 2011
cara menghilangkan rasa pedas di mulut
saya cuma mengerti beberapa cara saja, yakni:
- Dengan makan krupuk atau gorengan. Dengan cara ini rasa pedas akan di netralisir dengan minyak
- Dengan muka menghadap kebawah dan dengan mulut terbuka lebar tapi jangan meludah. Dengan ini, perasa pedas akan keluar dari mulut.
- Dengan makan krupuk atau gorengan. Dengan cara ini rasa pedas akan di netralisir dengan minyak
- Dengan muka menghadap kebawah dan dengan mulut terbuka lebar tapi jangan meludah. Dengan ini, perasa pedas akan keluar dari mulut.
Kamis, 03 Februari 2011
Israel Curi Artefak Bangsa Palestina, Ingin Tulis Ulang Sejarah
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY--Secara sistematis dan bertahap, benda-benda purbakala dari wilayah Palestina kini berpindah tempat ke museum-museum milik Israel. Aktivitas ini sudah berlangsung sejak Israel memenangkan perang Arab tahun 1967. Tujuan utamanya? Israel ingin menulis ulang sejarah di wilayah sengketa Palestina-Israel.
Demikian salah satu hasil investigasi Al Jazeera yang dipublikasikan, Selasa (11/1). "Banyak artefak Palestina kini dipajang di museum Israel dan jatuh ke tangan koleksi pribadi. Bahkan ada yang dijual ke turis-turis asing," demikian Al Jazeera.
Bagi Israel, arkeologi adalah salah satu kunci utama untuk menegaskan klaim wilayah mereka atas wilayah yang tadinya milik Palestina. Sementara bagi Palestina, artefak dan situs-situs purbakala di Tepi Barat, Jerusalem, dan Gaza adalah sejarah penting bagi mereka. Selain sebagai sumber pemasukkan ekonomi dari pariwisata.
Salah satu wilayah yang paling kaya akan tinggalan artefak di Palestina adalah Jericho. Di wilayah ini, banyak ditemukan arca-arca unik dari abad ke-7, di masa kepemimpinan Dinasti Umayyah. Awalnya, arca-arca ini disimpan di salah satu museum milik Palestina. Namun setelah perang 1967, Israel merebut museum itu dan mengganti namanya dengan Rockefeller Museum.
Palestina mendesak agar museum dan segala isinya dikembalikan ke mereka. Palestina pun sudah menunjuk kuasa hukum untuk mengajukan gugatan atas Israel.
"Palestina termasuk salah satu wilayah di dunia yang menderita akibat pencurian artefak-artefak," kata Hamdan Taha, salah satu peneliti dari Departemen Arkeologi Palestina.
Namun, arkeolog Israel, Rafi Greenberg, berkata sebaliknya. Greenberg mengatakan penggalian situs dan pengangkatan artefak di wilayah Palestina maupun Israel sangat penting untuk konservasi situs maupun sejarah. "Tepi barat pada awalnya adalah satu kebudayaan. Penggalian kami tidak mengenal batas-batas politik masa kini," kata Greenberg.
Salah satu artefak milik Palestina yang kini sudah berpindah tangan adalah naskah Laut Mati. Naskah ini awalnya ditemukan di wilayah Palestina, namun setelah perang 1967 Israel merebutnya dan memajangnya di salah satu museum paling bergengsi di Israel.
Contoh lainnya adalah keberadaan Masjid Al Aqsa. Masjid ini adalah salah satu situs paling berharga bagi bangsa Palestina maupun Israel. Di bawah tanah masjid terdapat tinggalan arkeologi yang umurnya sampai 2.000 tahun lalu.
"Namun tidak ada pemandu tur asal Palestina di sana. Yang ada hanyalah pemandu tur asal Israel. Tentu yang mereka jelaskan ke para turis adalah sejarah Al Aqsa dari sudut pandang Israel. Dan para turis tidak mengetahui hal ini," kata Al Jazeera.
Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair, yang menjadi utusan khusus di Palestina-Israel mengatakan pihaknya ingin membantu Palestina mendapatkan kembali artefak-artefaknya.
Sejumlah arkeolog Israel ada yang melihat bahwa Pemerintah Israel sengaja mempolitisasi artefak maupun situs milik Palestina. "Mereka ingin mengarahkan sentimen masyarakat Israel demi tujuan utamanya: mencaplok wilayah Palestina," demikian salah satu arkeolog.
Demikian salah satu hasil investigasi Al Jazeera yang dipublikasikan, Selasa (11/1). "Banyak artefak Palestina kini dipajang di museum Israel dan jatuh ke tangan koleksi pribadi. Bahkan ada yang dijual ke turis-turis asing," demikian Al Jazeera.
Bagi Israel, arkeologi adalah salah satu kunci utama untuk menegaskan klaim wilayah mereka atas wilayah yang tadinya milik Palestina. Sementara bagi Palestina, artefak dan situs-situs purbakala di Tepi Barat, Jerusalem, dan Gaza adalah sejarah penting bagi mereka. Selain sebagai sumber pemasukkan ekonomi dari pariwisata.
Salah satu wilayah yang paling kaya akan tinggalan artefak di Palestina adalah Jericho. Di wilayah ini, banyak ditemukan arca-arca unik dari abad ke-7, di masa kepemimpinan Dinasti Umayyah. Awalnya, arca-arca ini disimpan di salah satu museum milik Palestina. Namun setelah perang 1967, Israel merebut museum itu dan mengganti namanya dengan Rockefeller Museum.
Palestina mendesak agar museum dan segala isinya dikembalikan ke mereka. Palestina pun sudah menunjuk kuasa hukum untuk mengajukan gugatan atas Israel.
"Palestina termasuk salah satu wilayah di dunia yang menderita akibat pencurian artefak-artefak," kata Hamdan Taha, salah satu peneliti dari Departemen Arkeologi Palestina.
Namun, arkeolog Israel, Rafi Greenberg, berkata sebaliknya. Greenberg mengatakan penggalian situs dan pengangkatan artefak di wilayah Palestina maupun Israel sangat penting untuk konservasi situs maupun sejarah. "Tepi barat pada awalnya adalah satu kebudayaan. Penggalian kami tidak mengenal batas-batas politik masa kini," kata Greenberg.
Salah satu artefak milik Palestina yang kini sudah berpindah tangan adalah naskah Laut Mati. Naskah ini awalnya ditemukan di wilayah Palestina, namun setelah perang 1967 Israel merebutnya dan memajangnya di salah satu museum paling bergengsi di Israel.
Contoh lainnya adalah keberadaan Masjid Al Aqsa. Masjid ini adalah salah satu situs paling berharga bagi bangsa Palestina maupun Israel. Di bawah tanah masjid terdapat tinggalan arkeologi yang umurnya sampai 2.000 tahun lalu.
"Namun tidak ada pemandu tur asal Palestina di sana. Yang ada hanyalah pemandu tur asal Israel. Tentu yang mereka jelaskan ke para turis adalah sejarah Al Aqsa dari sudut pandang Israel. Dan para turis tidak mengetahui hal ini," kata Al Jazeera.
Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair, yang menjadi utusan khusus di Palestina-Israel mengatakan pihaknya ingin membantu Palestina mendapatkan kembali artefak-artefaknya.
Sejumlah arkeolog Israel ada yang melihat bahwa Pemerintah Israel sengaja mempolitisasi artefak maupun situs milik Palestina. "Mereka ingin mengarahkan sentimen masyarakat Israel demi tujuan utamanya: mencaplok wilayah Palestina," demikian salah satu arkeolog.
Selasa, 01 Februari 2011
Muslim AS Sudah Ada Sebelum 9/11
Anti-Muslim begitu ganas hingga identitas "Amerika" dan "Muslim" saling bertentangan.
Faidnews–Saya tinggal di Harlem di sebuah jalan di mana tiga gereja dan sebuah masjid berada. Masjid ini bersebelahan dengan salah satu gereja. Ketika para jamaah lelaki berbaur di trotoar, siapa yang baru dari gereja dan siapa yang baru dari masjid, tidak bisa dibedakan. Hanya kerudung yang dikenakan sebagian para perempuan yang bisa membuat Anda tahu siapa yang baru saja dari masjid atau gereja.
Muslim Amerika tidak ditemukan pada 11 September 2001. Sejarah mereka di New York, dan juga di seluruh Amerika, jauh mendahului peristiwa itu. Beberapa kedatangan Muslim di Amerika yang paling awal bersamaan dengan datangnya kapal-kapal budak yang melintasi Atlantik.
Namun, “kanker” kebencian anti-Muslim yang menjangkiti seantero Amerika Serikat dewasa ini sangatlah ganas sampai-sampai membuat identitas “Amerika” dan “Muslim” saling bertentangan.
Hanya dalam sepekan, seorang pengemudi taksi ditikam di New York oleh seorang penumpang yang bertanya apakah ia Muslim; seorang yang mabuk memaksa masuk ke sebuah masjid di New York dan mengencingi karpetnya; sebuah batu bata dilemparkan ke sebuah pusat kegiatan Islam di Madera, California; dan kebakaran di suatu bangunan masjid di Tennessee sedang diinvestigasi oleh FBI.
“Apa yang akan terjadi pada saya, ibu, saudari ipar, dan semua perempuan di Amerika yang mengenakan jilbab dan tak perlu ditanya lagi apakah mereka benar Muslim?” tanya saudari saya, Nora, seorang mahasiswa pascasarjana.
Ini tidak hanya soal Park51, sebuah pusat kegiatan Islam dan masjid di pinggiran Manhattan, yang berjarak dua blok dari Ground Zero. Setidaknya ada empat rencana pembangunan masjid yang lain di Amerika, yang bermil-mil jauhnya dari “tanah keramat” itu, tengah menghadapi penentangan anti-Muslim.
Sebagian orang mencoba menyalahkan Imam Feisal Abdul Rauf, pemimpin Park51, lantaran memancing perasaan yang masih terluka akibat 11 September. Tapi menggambarkannya sebagai imam masjid yang mengail di air keruh cuma akan memperlihatkan amnesia tak termaafkan dimana sebutan “Muslim” dibuat sebagai suatu hinaan di negara ini.
Meski Presiden George W. Bush muncul di sebuah masjid setelah peristiwa 11 September untuk menunjukkan bahwa ia tidak menganggap semua Muslim bertanggung jawab, toh pemerintahannya terus saja menunjukkan yang sebaliknya: pengadilan militer untuk orang-orang sipil, penjara-penjara rahasia, penahanan ratusan Muslim tanpa dakwan, penyiksaan dan interogasi kasar para tahanan, serta invasi atas dua negara mayoritas Muslim.
Ketika kalangan Partai Republik “menuding” Presiden Barack Obama sebagai Muslim dalam kampanye presiden 2008, kalangan Partai Demokrat juga tidak sekali pun mengatakan, “Terus kenapa?”
Seseorang yang pernah menjadi penasihat strategi Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, menyarankannya agar mengekspos kelemahan Obama pada 2007 ketika berkampanye untuk pemilihan kandidat presiden – dengan menggambarkan Obama terlalu asing dan eksotik untuk memimpin Amerika dalam situasi perang. Ia tidak menghiraukan nasihat itu tapi tetap saja dalam kampanyenya menyebarkan foto-foto Obama yang mengenakan busana tradisional Somalia.
Kejadian-kejadian itu, juga yang lainnya, adalah langkah-langkah meniti tangga sikap fanatik yang sekarang dilakukan melalui pesona para tokoh politik. Ketika mantan kandidat wakil presiden sekaligus mantan gubernur (Sarah Palin), mantan ketua parlemen (Newt Gingrich), dan sejumlah anggota parlemen menjajakan gambaran Muslim yang paling seram, tidak sulit untuk mengerti kenapa muncul kekerasan yang semakin kencang belakangan ini.
Saya tidak lupa aksi-aksi kekerasan atau upaya terorisme oleh orang-orang Muslim Amerika tahun lalu. Komunitas Muslim Amerika tidak mendiamkan ini. Mereka mengeluarkan sejumlah kecaman tapi juga menolak dianggap bersalah hanya karena seagama.
Dan kami menolak untuk cari aman. Kami tidak akan membiarkan orang-orang fanatik merusak tatanan Amerika. Orang-orang Muslim yang berbaur di luar masjid di tempat saya adalah miniatur Amerika. Kami memilih dalam pemilu – dan suara kami berarti, khususnya di negara-negara-bagian yang sulit diprediksi siapa pemenangnya. Pengemudi taksi yang ditikam di New York adalah satu dari ribuan Muslim yang merupakan 50 persen sopir taksi di New York City.
Orang-orang Muslim menjadi guru, komedian dan bahkan ratu kecantikan Amerika sekarang, Rima Fakih.
Dan kami adalah juga para dokter Amerika. Saya dan ipar saya, yang seorang dokter melahirkan/ginekolog, tengah menyaksikan salah satu sinetron bertema kedokteran ketika ia menceritakan kepada saya sebuah kisah yang dengan apik merangkum semua fakta di atas: “Belum lama ini saya mengurus persalinan dengan disaksikan oleh ayah dari sang bayi lewat kamera Skype. Dia seorang prajurit di Afghanistan. Saya pun berpikir, nah inilah saya: seorang dokter Muslimah berjilbab yang mengurus kelahiran seorang bayi yang ayahnya seorang tentara Amerika di Afghanistan, sebuah negara Muslim.”
Faidnews–Saya tinggal di Harlem di sebuah jalan di mana tiga gereja dan sebuah masjid berada. Masjid ini bersebelahan dengan salah satu gereja. Ketika para jamaah lelaki berbaur di trotoar, siapa yang baru dari gereja dan siapa yang baru dari masjid, tidak bisa dibedakan. Hanya kerudung yang dikenakan sebagian para perempuan yang bisa membuat Anda tahu siapa yang baru saja dari masjid atau gereja.
Muslim Amerika tidak ditemukan pada 11 September 2001. Sejarah mereka di New York, dan juga di seluruh Amerika, jauh mendahului peristiwa itu. Beberapa kedatangan Muslim di Amerika yang paling awal bersamaan dengan datangnya kapal-kapal budak yang melintasi Atlantik.
Namun, “kanker” kebencian anti-Muslim yang menjangkiti seantero Amerika Serikat dewasa ini sangatlah ganas sampai-sampai membuat identitas “Amerika” dan “Muslim” saling bertentangan.
Hanya dalam sepekan, seorang pengemudi taksi ditikam di New York oleh seorang penumpang yang bertanya apakah ia Muslim; seorang yang mabuk memaksa masuk ke sebuah masjid di New York dan mengencingi karpetnya; sebuah batu bata dilemparkan ke sebuah pusat kegiatan Islam di Madera, California; dan kebakaran di suatu bangunan masjid di Tennessee sedang diinvestigasi oleh FBI.
“Apa yang akan terjadi pada saya, ibu, saudari ipar, dan semua perempuan di Amerika yang mengenakan jilbab dan tak perlu ditanya lagi apakah mereka benar Muslim?” tanya saudari saya, Nora, seorang mahasiswa pascasarjana.
Ini tidak hanya soal Park51, sebuah pusat kegiatan Islam dan masjid di pinggiran Manhattan, yang berjarak dua blok dari Ground Zero. Setidaknya ada empat rencana pembangunan masjid yang lain di Amerika, yang bermil-mil jauhnya dari “tanah keramat” itu, tengah menghadapi penentangan anti-Muslim.
Sebagian orang mencoba menyalahkan Imam Feisal Abdul Rauf, pemimpin Park51, lantaran memancing perasaan yang masih terluka akibat 11 September. Tapi menggambarkannya sebagai imam masjid yang mengail di air keruh cuma akan memperlihatkan amnesia tak termaafkan dimana sebutan “Muslim” dibuat sebagai suatu hinaan di negara ini.
Meski Presiden George W. Bush muncul di sebuah masjid setelah peristiwa 11 September untuk menunjukkan bahwa ia tidak menganggap semua Muslim bertanggung jawab, toh pemerintahannya terus saja menunjukkan yang sebaliknya: pengadilan militer untuk orang-orang sipil, penjara-penjara rahasia, penahanan ratusan Muslim tanpa dakwan, penyiksaan dan interogasi kasar para tahanan, serta invasi atas dua negara mayoritas Muslim.
Ketika kalangan Partai Republik “menuding” Presiden Barack Obama sebagai Muslim dalam kampanye presiden 2008, kalangan Partai Demokrat juga tidak sekali pun mengatakan, “Terus kenapa?”
Seseorang yang pernah menjadi penasihat strategi Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, menyarankannya agar mengekspos kelemahan Obama pada 2007 ketika berkampanye untuk pemilihan kandidat presiden – dengan menggambarkan Obama terlalu asing dan eksotik untuk memimpin Amerika dalam situasi perang. Ia tidak menghiraukan nasihat itu tapi tetap saja dalam kampanyenya menyebarkan foto-foto Obama yang mengenakan busana tradisional Somalia.
Kejadian-kejadian itu, juga yang lainnya, adalah langkah-langkah meniti tangga sikap fanatik yang sekarang dilakukan melalui pesona para tokoh politik. Ketika mantan kandidat wakil presiden sekaligus mantan gubernur (Sarah Palin), mantan ketua parlemen (Newt Gingrich), dan sejumlah anggota parlemen menjajakan gambaran Muslim yang paling seram, tidak sulit untuk mengerti kenapa muncul kekerasan yang semakin kencang belakangan ini.
Saya tidak lupa aksi-aksi kekerasan atau upaya terorisme oleh orang-orang Muslim Amerika tahun lalu. Komunitas Muslim Amerika tidak mendiamkan ini. Mereka mengeluarkan sejumlah kecaman tapi juga menolak dianggap bersalah hanya karena seagama.
Dan kami menolak untuk cari aman. Kami tidak akan membiarkan orang-orang fanatik merusak tatanan Amerika. Orang-orang Muslim yang berbaur di luar masjid di tempat saya adalah miniatur Amerika. Kami memilih dalam pemilu – dan suara kami berarti, khususnya di negara-negara-bagian yang sulit diprediksi siapa pemenangnya. Pengemudi taksi yang ditikam di New York adalah satu dari ribuan Muslim yang merupakan 50 persen sopir taksi di New York City.
Orang-orang Muslim menjadi guru, komedian dan bahkan ratu kecantikan Amerika sekarang, Rima Fakih.
Dan kami adalah juga para dokter Amerika. Saya dan ipar saya, yang seorang dokter melahirkan/ginekolog, tengah menyaksikan salah satu sinetron bertema kedokteran ketika ia menceritakan kepada saya sebuah kisah yang dengan apik merangkum semua fakta di atas: “Belum lama ini saya mengurus persalinan dengan disaksikan oleh ayah dari sang bayi lewat kamera Skype. Dia seorang prajurit di Afghanistan. Saya pun berpikir, nah inilah saya: seorang dokter Muslimah berjilbab yang mengurus kelahiran seorang bayi yang ayahnya seorang tentara Amerika di Afghanistan, sebuah negara Muslim.”
Langganan:
Komentar (Atom)
