Jika Turki disuruh memilih antara sabar dan kehilangan persahabatan dengan Israel, maka Turki akan memilih kehilangan persahabatan dengan Israel.
Dalam pidatonya di depan parlemen,
Perdana Menteri Turki Recep Thayyib Erdogan mengutuk habis-habisan
tindakan Israel yang menyerang kapal kafilah kemanusiaan yang sedang
berlayar ke Jalur Gaza. Ia menegaskan bahwa kelakuan Israel ini adalah
peristiwa hitam dan kelam yang dalam sejarah umat manusia. Demikian
diberitakan Al-Arabiya.net (01/06).
Erdogan mengatakan bahwa Israel telah melanggar hukum
internasional dan hukum kemanusiaan. Dan secara tegas ia menyatakan
bahwa Turki tidak akan membiarkan masalah ini kecuali sampai selesai,
karena Turki tidak bisa menerima perlakuan Israel tersebut begitu saja.
Perdana Menteri Turki ini telah
memperingatkan Israel, “Jika Anda ingin Turki sebagai musuh, maka Turki
akan menjadi musuh yang keras dan kejam.” Dan ia menegaskan bahwa jika
Turki disuruh memilih antara sabar dan kehilangan persahabatan dengan
Israel, maka Turki akan memilih kehilangan persahabatan dengan Israel.
Turki sebenarnya memiliki hubungan
persahabatan yang erat dengan orang-orang Yahudi. Akan tetapi ternyata
Israel sekarang sudah memilih jalan kekerasan dan telah merusak
hubungan bilateral Turki-Israel. Padahal Turki adalah satu-satunya
negara yang mau menengahi dan menstabilkan hubungan Israel dengan
negara-negara Arab lainnya, demikian tegas Erdogan.
Erdogan menekankan bahwa tindakan Israel
ini tidak bisa dibenarkan sama sekali, dan resolusi PBB kepada Israel
tidaklah cukup. Dunia internasional harus campur tangan untuk
menghentikan Israel. Ia juga meminta kepada Israel agar membebaskan
tahanan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar